Jumat, 16 Februari 2018

SOAL TEKS TANTANGAN

Bahaya Efek Samping Pewarna Buatan

Makanan olahan, seperti kue, permen, minuman, suplemen, dan es krim cenderung mengandung kadar pewarna tambahan (aditif) yang tinggi. Pewarna tambahan, baik alami maupun buatan digunakan dalam industri makanan karena berbagai alasan, seperti mengimbangi pemudaran warna karna paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban, memperbaiki variasi warna, menguatkan warna yang terjadi secara alami, mewarnai bahan makanan yang tak berwarna, serta membuat makanan lebih menarik sehingga mengundang selera.
Namun, pemakaian zat perwarna buatan yang tidak terkontrol sebaiknya dihindari mengingat bahaya efek samping yang ditimbulkannya. Beberapa studi ilmiah telah mengaitkan penggunaan perwarna buatan dengan hiperaktivitas pada anak-anak. Hiperaktivitas adalah suatu kondisi yang terjadi pada anak yang mana mengalami kesulitan untuk memuaskan perhatian dan mengontrol perilaku mereka.
Pada bulan November 2007, hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3—9 tahun. Anak-anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (0,1%) juga mengalami efek samping lain, seperti ruam, mual, asma, pusing, dan pingsan.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa pemakaian zat pewarna sintetis yang membahayakan kesehatan manusia harus segera dihindari. Sudah saatnya para produsen makanan, baik rumahan maupun yang berskala besar memperhatikan kadar penggunaan zat pewarna buatan untuk keamanan dan kesehatan konsumen.

1.     Teks tersebut termasuk jenis teks ….
A.     teks eksemplum
B.     teks tanggapan kritis
C.     teks tantangan
D.     teks rekaman hasil percobaan

2.     Hal yang ditantang dalam teks tersebut adalah ….
A.     penggunaan zat pewarna
B.     konsumsi makanan olahan
C.     penyakit hiperaktif
D.     penggunaan zat pewarna aditif yang tidak terkontrol

3.     Berdasarkan informasi pada teks tersebut, dampak penggunaan zat pewarna aditif akan menimbulkan penyakit ….
A.     hiperaktif, ruam, mual, asma, pusing, dan pingsan
B.     hiperaktif, ruam, mual, asma, dan pusing
C.     ruam, mual, asma, pusing, dan pingsan
D.     hiperaktif, mual, asma, pusing, dan pingsan

4.     Struktur teks tersebut adalah ….
A.     abstrak, orientasi, peristiwa, interpretasi, amanat
B.     pengantar, argumen, simpulan
C.     abstrak, orientasi, evaluasi, tafsiran, amanat
D.     orientasi, evaluasi, tafsiran, simpulan

5.     Bagian pengantar pada teks tantangan tersebut terdapat pada paragraf ….
A.     1
B.     2
C.     3
D.     4

6.     Bagian argumen pada teks tantangan tesebut terdapat pada paragraf ….
A.     1 dan 2
B.     2 dan 3
C.     3 dan 4
D.     2, 3, dan 4

7.     Makanan olahan, seperti kue, permen, minuman, suplemen, dan es krim cenderung mengandung kadar pewarna tambahan (aditif) yang tinggi. Pewarna tambahan, baik alami maupun buatan digunakan dalam industri makanan karena berbagai alasan, seperti mengimbangi pemudaran warna karna paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban, memperbaiki variasi warna, menguatkan warna yang terjadi secara alami, mewarnai bahan makanan yang tak berwarna, serta membuat makanan lebih menarik sehingga mengundang selera.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ….
A.     Makanan olahan selalu mengandung kadar pewarna tambahan yang tinggi.
B.     Makanan olahan cenderung mengandung kadar pewarna tambahan yang tinggi.
C.     Makanan olahan pasti mengandung kadar pewarna tambahan yang tinggi.
D.     Makanan olahan, seperti kue, permen, minuman, suplemen, dan es krim cenderung mengandung kadar pewarna tambahan (aditif) yang tinggi.

8.      Pada bulan November 2007, hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3—9 tahun. Anak-anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (0,1%) juga mengalami efek samping lain, seperti ruam, mual, asma, pusing, dan pingsan.
Bukti yang mendukung argumen larangan menggunakan zat pewarna aditif adalah ….
A.     Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis terkemuka Lancet tentang bahaya zat pewarna aditif.
B.     Zat pewarna makanan menignkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3—9 tahun.
C.     Anak-anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif
D.     Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar 0,1%) juga mengalami efek sampaing lain, seperti ruam, mual, asma, pusing, dan pingsan.


Bacalah teks berikut dengan cermat kemudian jawablah soal nomor 9—15.

Teks 1
Penggunaan Pestisida
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ’hama’ yang diberi akhiran –cide ‘pembasmi’. Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya berbahaya, tetapi tidak selalu beracun.
               Pestisida bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, namun pestisida juga menghasilkan dampak buruk, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Oleh karena itu, tidak boleh menggunakan pestisida tanpa aturan. Hal ini karena lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies nontarget, perairan, udara, makanan, dan sedimen.
               Selain itu, pestisida dapat menjangkau dan mengontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap pestisida.
               Penggunaan pestisida harus sesuai dengan aturan. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan akan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta dapat merusak ekosistem. Berdasarkan Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten, 9 dari 12 senyawa kimia organik berbahaya adalah pestisida.

Sumber:id.wikipedia.org/…/Dampak_lin..dengan perubahan 29 April 2015.

Teks 2

Nilai Kekeluargaan pada Padang Ilalang di Belakang Rumah Karya Nh. Dini
               Novel Padang Ilalang di Belakang Rumah adalah salah satu novel yang ditulis oleh Nh. Dini yang bernama lengkap Nurhajati Srihardini. Novel ini ditulis menggunakan gaya penceritaan orang pertama pelaku utama. Novel ini mengisahkan pengalaman Dini dan keluarga pada masa penjajahan Jepang. Meskipun keadaan semakin sulit, Dini dan keluarga tetap dapat melewatinya dalam kebersamaan sebuah keluarga. Dalam suasana kemiskinan yang menyeluruh itu, Dini kecil tetap tumbuh dalam kasih sayang dan kearifan kedua orang tuanya, dipedulikan dua kakak perempuan yang bertindak sebagai pengasuhnya, dan bercampur bibit-bibit keegoisan dua pria remaja kakak lelakinya, kemudian ditambah kehadiran dua adih sepupu perempuan yang akan menjadi sahabatnya.
               Belanda meninggalkan kota Dini. Rakyat merampok isi gedung yang bisa mereka buka, kemudian Jepang masuk dan kota jatuh pada tangannya tanpa ada yang melawan. Jepang menyusun kembali kegiatan hidup penduduk. Tiba-tiba beberapa serdadu Jepang ada di belakang rumah Dini dengan memotong ilalang di padang yang membatasi kebun dengan sungai milik Dini. Orang kampung bergegas menyaksikan para pendatang itu. Tanpa kesopanan sedikit pun, sedadu Jepang itu pun mematahkan bilah-bilah bambu serta tanaman yang menjadi pagar dan menuju ke tampat ayah Dini berdiri. Ayah Dini tidak ingin terlalu lama meladeni serdadu itu sehingga ia mengusirnya.
               Dini bersekolah di sekolah rakyat Pendidikan Tengah. Di samping sekolahnya, terdapat gedung kecil yang bernama Eka Kapti. Di sanalah Dini menerima pendidikan tari dan gending. Sementara itu, Heratih selesai sekolah dan mendapat pekerjaan di kantor telepon dekat alun-alun. Setiap akhir bulan setelah menerima gaji, masing-masing adiknya mendapat sepuluh sen berupa lempengan logam putih, yang makin lama menjadi uang kertas bertuliskan angka lebar dan besar.
               Suatu malam penduduk kampung berlarian dan berteriak, dari arah kampung menuju ke padang ilalang di belakang rumah Dini. Semua orang di dalam rumah Dini panik dan segera mengemasi barang berharga yang tersisa, pakaian, dan makanan untuk keperluan mengungsi. Namun, setelah Ayah Dini mendapat informasi kalau banyak orang yang tetap tinggal di rumah, akhirnya keluarga Dini pun tidak jadi mengungsi. Pemberontakan itu terjadi di kalangan pemuda PETA terhadap pemerintah Jepang. Mereka berbalik melawan guru dan pendidiknya sendiri. Tentara dan polisi Jepang tidak membedakan pemberontak dengan penduduk biasa. Semua orang yang lewat di jalanan dan yang dicurigai ditembak mati. Siutan peluru dari segala penjuru membuat Dini dan keluarga ketakutan. Cukup dnegan sedikit nasib buruk siapa pun akan bisa menjadi korban tanpa pilih-pilih. Selanjutnya, diumumkan di radio bahwa pemberontakan sudah dapat dipadamkan. Semua keluarga selamat dan menangis bahagia bersama. Namun, bulu kudu merinding ketika melihat sungai penuh bangkai manusia yang berbau busuk, jalanan penuh mobil, dan kendaraan yang rusak serta terbakar.
               Berbagai peristiwa yang dialami Dini, keluarga, dan masyarakat di kotanya pada masa penjajahan Jepang merupakan kisah yang penuh keprihatinan. Akan tetapi, Dini dan keluarga tetap dapat merasakan kebersamaan dalam sebuah keluarga yang penuh dnegan kehangatan. Kenangan itu tidak terlupakan. Namun, kehidupan terus berlangsung. Keadaan bisa tenang. Sekolah, pasar, dan kantor sudah siap melayani kebutuhan penduduk. Semuanya tampak berjalan kembali mengikuti aliran yang akan menjadi sejarah.
               Kisah ini adalah lanjutan dari buku pertama seri Cerita Kenangan Sebuah Lorong di Kotaku, yang menceritakan perjalanan hidup Nh. Dini. Periode ini meneruskan perkembangan kepekaan Dini, baik dalam menanggapi sifat-sifat manusia di lingkungannya maupun arahan pendidikan kemanusiaan dan kebudayaan dari orang tuanya. Hal yang menjadi amanat dalam kisah ini adalah tanamkan nilai-nilai kekeluargaan dalam mendidik dan mengarahkan anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh dengan kearifan dan kasih sayang.
Sumber: wahanaceritakita.com

9.     Klasifikasi teks 1 dan 2 adalah…
A.     Teks 1: teks tantangan; teks 2: teks eksemplum
B.     Teks 1: teks tantangan; teks 2: teks tanggapan kritis
C.     Teks 1: teks tantangan; teks 2: teks ulasan
D.     Teks 1: teks tantangan; teks 2: teks diskusi

10.  Perbedaan struktur teks 1 dan teks 2 adalah…
A.     Teks 1: pengantar, argumen, simpulan; teks 2: abstrak, orientasi, peristiwa, interpretasi.
B.     Teks 1: pengantar, argumen, simpulan; teks 2: orientasi, peristiwa, interpretasi, amanat.
C.     Teks 1: pengantar, argumen; teks 2: abstrak, orientasi, peristiwa, interpretasi, amanat.
D.     Teks 1: pengantar, argumen, simpulan; teks 2: abstrak, orientasi, peristiwa, interpretasi, amanat.

11.  Perbedaan topik pembahasan pada teks 1 dan 2 adalah…
A.     Teks 1: larangan menggunakan pestisida tanpa aturan; Teks 2: kehidupan dalam sebuah keluarga pada masa peperangan.
B.     Teks 1: menggunakan pestisida tanpa aturan; Teks 2: kehidupan dalam sebuah keluarga pada masa peperangan.
C.     Teks 1: larangan menggunakan pestisida tanpa aturan; Teks 2: kehidupan dalam sebuah keluarga.
D.     Teks 1: Penggunaan pestisida untuk membasmi hama; Teks 2: kehidupan dalam sebuah keluarga pada masa penjajahan Jepang.

12.  Berikut ini yang termasuk kalimat kompleks adalah…
A.     Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.
B.     Penggunaan pestisida harus sesuai dengan aturan.
C.     Nama ini berasal dari pest ‘hama’ yang diberi akhiran –cide ‘pembasmi’.
D.     Jangan gunakan pestisida secara berlebih.


13.  Berikut ini kalimat yang menggunakan kata rujukan adalah…
A.     Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ‘hama’ yang diberi akhiran –cide ‘pembasmi’.
B.     Pestisida dapat menjangkau dan mengontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penimpanan.
C.     Penggunaan pestisida harus sesuai dengan aturan. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan akan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem.
D.     Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies nontarget, perairan, udara, makanan, dan sedimen.

14.  Berikut ini kalimat yang tidak menggunakan kata penghubung adalah…
A.     Penggunaan pestisida harus sesuai dengan aturan.
B.     Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan akan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta dapat merusak ekosistem.
C.     Pestisida dapat menjangkau dan mengontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penyimpanan.
D.     Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap pestisida.

15.  Simpulan teks 1 adalah…
A.     Penggunaan pestisidan untuk membasmi hama.
B.     Penggunaan pestisida harus sesuai dengan aturan.
C.     Pestisida bermanfaat untuk pertanian.
D.     Penggunaan pestisida sangat berbahaya.

Bacalah teks berikut dengan cermat, selanjutnya jawablah soal nomor 15-20.

efek buruk makanan cepat saji bagi kesehatan

Junk food adalah sebutan lain bagi makanan cepat saji, yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Makanan ini disebut demikian karena kita tak perlu meunggu terlalu lama setelah kita memesannya di restoran. Kenapa sangat cepat memasaknya? Nah, ini yang wajib dipertanyakan, ada apa sebenarnya? Paling banyak umumnya mengandung gula, lemak, natrium, karbohidrat kosong, bahkan gula buatan dan bahan pengawet.
               Di tengah gaya hidup yang seba cepat dan praktis, makanan cepat saji akan menjadi pilihan, namun sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi makana cepat saji (junk food) karena dampak yang ditimbulkannya sangat berbahaya bagi kesehatan. Junk food pada umumnya rendah nutrisi, namun tinggi kalori yang kebanyakan dari gula tambahan, pati, atau lemak. Hal ini akan mengakibatkan diabetes tipe 2 karena tubuh tidak dapat lagi mengontrol kadar gula dari makanan yang dikonsumsi. Keadaan ini diperparah jika seseorang mengalami obesitas. Diabetes tipe 2 akan menyebabkan gagal ginjal. Junk food juga seringkali tinggi lemak jenuh yang sangat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
               Dengan demikian, hindari junk food untuk gaya hidup yang lebih sehat dan gizi seimbang. Makanan yang terbaik bahi tubuh tidak hanya makanan yang enak, tetapi juga perlu sehat dan bernutrisi.

16.  Hal yang ditentang dalam teks tersebut adalah…
A.     Konsumsi makanan enak
B.     Konsumsi makanan cepat saji
C.     Konsumsi makanan bernutrisi
D.     Konsumsi makanan tinggi kalori.
17.  Penulisan yang tepat untuk judul tersebut adalah…
A.     Efek Buruk Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan
B.     EFEK BURUK MAKANAN CEPAT SAJI BAGI KESEHATAN
C.     “Efek Buruk Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan”
D.     Efek Buruk Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan

18.  Gagasan utama paragraf kedua adalah…
A.     Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji karena dampaknya berbahaya bagi kesehatan.
B.     Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.
C.     Dampak makanan cepat saji bagi kesehatan
D.     Di tengah gaya hidup yang serba cepat dan praktis, makanan cepat saji akan menjadi pilihan, namun jangan terlalu sering dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan.

19.  Struktur teks tantangan tersebut adalah…
A.     Pengantar paragraf 1 serta argumen paragraf 2 dan 3
B.     Pengantar paragraf 1, argumen paragraf 2, dan simpulan paragraf 3
C.     Pengantar paragraf 1 dan 2 serta argumen paragraf 3
D.     Argumen paragraf 1 dan 2 serta simpulan paragraf 3

20.  Junk food juga sering kali tinggi lemak jenuh yang amat sangat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Perbaikan kalimat tersebut adalah…
A.     Junk food juga sering kali tinggi lemak jenuh yang akan meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
B.     Junk food juga sering kali tinggi lemak jenuh yang amat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
C.     Junk food juga sering kali tinggi lemak jenuh yang sangat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
D.     Junk food juga sering kali tinggi lemak jenuh yang sangat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN MATERI TEKS BERITA

A.       Menentukan Unsur-Unsur Berita Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan...